Selasa, 16 Oktober 2012

Zat-Zat Kimia pada Makanan yang Berbahaya


Zat-Zat Kimia pada Makanan
yang Berbahaya


Secara kasat mata memang agak sulit untuk menentukan apakah produk pangan olahan yang ditemukan mengandung bahan-bahan kimia berbahaya atau tidak. Apalagi bila dosisnya sangat sedikit. Akan tetapi, apabila dosisnya cukup banyak, maka kita bisa mengetahuinya dari penampilan luar yang nampak nyata (penampilan visual).
Berikut ini beberapa zat zat kimia yang berbahaya yang sering digunakan pada makanan :

1.     Sakarin (Saccharin)

Sakarin pada makanan sering digunakan untuk pemanis buatan. Sakarin adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis, kira-kira 550 kali lebih manis dari pada gula biasa. Oleh karena itu ia sangat populer dipakai sebagai bahan pengganti gula.

Jika sakarin dikonsumsi berlebihan akan
menimbulkan efek rasa pahit, migran dan sakit kepala. Tidak hanya itu Sakarin juga merangsang terjadinya tumor pada bagian kandung kemih.

Sakarin sempat digunakan secara luas sebagai pemanis dalam produk makanan kemasan (minuman atau buah kalengan, permen karet, selai, dan permen), bahan suplemen (vitamin dan sejenisnya), obat-obatan, dan pasta gigi. Selain itu sakarin juga digunakan sebagai gula di restoran, industri roti, dan bahan kosmetik.

2.     Siklamat

Siklamat adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan kira-kira 30 kali lebih mains dari pada gula tebu (dengan kadar siklamat kira-kira 0,17%). Penggunaan siklamat juga sama dengan sakarin yaitu sebagai pemanis buatan.

Mengkomsumsi siklamat secara berlebihan akan menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel serta bersifat Karsinogenik (pemicu Kanker)



3.     Nitrosamin

Nitrosamin adalah bahan kristal yang tak berwarna atau sedikit semu kuning. Ia dapat berbentuk sebagai bubuk, butir-butir atau bongkahan dan tidak berbau.

Sering ditemukan pada makanan yang berbahan daging atau ikan seperti
sosis, kornet, ham. Digunakan sebagai bahan pengawet dan pemberi aroma khas pada sosis, keju, kornet, ham.

Nitrosamin  akan terbentuk jika bereaksi dengan senyawa amino karena suhu tinggi yang terjadi di waktu menggoreng daging olahan.Jadi asap hasil penggorengan itulah yang mengandung nitrosamin.Nitrosamin dapat menyebabkan penyakit kanker,terutama didalam perut.Untuk mengatasinya, kalian dapat menggunakan masker dalam melakukan penggorengan.

4.     Monosodium Glutamat (MSG)

Monosodium glutamat (MSG) merupakan zat makanan yang digunakan untuk penyedap rasa. Jika MSG dikonsumsi secara berlebihan akan menyebabkan kerusakan beberapa sel syaraf didalam bagian otak (Hypothalamus) pada bayi. MSG juga berisiko kanker, ginjal, dan merusak jaringan lemak.

              
 

5.     Rhodamin B

Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas. Rhodamin B berbentuk serbuk kristal merah keunguan dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar. Rhodamin B dilarang digunakan sebagai pewarna pangan.

Rhodamin B sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa: iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan, dan bahaya kanker hati.

Bahaya akut Rhodamin B bila sampai tertelan maka dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan dan air seni akan berwarna merah atau merah muda. Apabila terpapar Rhodamin B dalam waktu yang lama, maka dapat menyebabkan gannguan pada fungsi hati dan kanker hati.
Penyalahgunaan Rhodamin B untuk pewarna pangan telah ditemukan untuk berapa jenis pangan. Pangan tersebut antara lain adalah kerupuk, terasi, dan pangan jajanan yang berwarna merah dan juga ada pada kosmestik seperti lipstick





6.     Formalin

Penggunaan formalin yang benar adalah:
  • sebagai pembunuh kuman, sehingga banyak dipakai dalam pembersih lantai, pakaian, kapal dan gudang,
  • pembasmi lalat dan serangga lainnya,
  • salah satu bahan dalam pembuatan sutera buatan, zat pewarna cermin kaca dan bahan peledak,
  • pengeras lapisan gelatin dan kertas foto,
  • bahan pembuatan pupuk urea, parfum, pengeras kuku dan pengawet produk kosmetik,
  • pencegah korosi pada sumur minyak,
  • bahan untuk insulasi busa, dan,
  • bahan perekat kayu lapis.

    Dampak Buruk Formalin bagi Tubuh Manusia
  • Kulit : Iritatif, kulit kemerahan, kulit seperti terbakar, alergi kulit.
  • Mata : Iritatif, mata merah dan berair, kebutaan.
  • Hidung : Mimisan.
  • Saluran Pernapasan : Sesak napas, suara serak, batuk kronis, sakit tenggorokan.
  • Saluran Pencernaan : Iritasi lambung, mual muntah, mules.
  • Hati : Kerusakan hati.
  • Paru-paru : Radang paru-paru karena zat kimia (pneumonitis).
  • Saraf : Sakit kepala, lemas, susah tidur, sensitif, sukar konsentrasi, mudah lupa.
  • Ginjal : Kerusakan ginjal.
  • Organ Reproduksi : Kerusakan testis, ovarium, gangguan menstruasi, infertilitas sekunder.
7.     Boraks

Boraks (Borax) adalah bahan untuk memadamkan api, obat pembasmi serangga, perawatan untuk rambut kuda, campuran kaca dan bahan deterjen, dan berbagai produk lainnya. Pada lontong atau ketupat boraks sering digunakan untuk pengeras.

Di Amerika Serikat bahan ini dilarang digunakan sebagai pencampur makanan, tetapi tidak demikian di beberapa negara-negara lainnya.


Sering mengonsumsi makanan mengandung borak bisa menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, borak menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian.




8.     Metanil Yellow

biasanya digunakan sebagai pewarna makanan. Sedangkan fungsi sebenarnya untuk pewarna tekstil dan cat. Efek bagi tubuh jika memakannya yaitu meningkatkan resiko kanker.


Ciri – Ciri Makanan  Yang Mengandung Bahan Kima Berbahaya

Berdasarkan beberapa sumber, ada beberapa ciri yang bisa kita kenali dari makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya.

Ciri makanan berformalin :
  1. Mi basah berformalin: Tidak lengket, lebih mengilap, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar, dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius).
  2. Tahu berformalin: Teksturnya terlampau keras, kenyal tetapi tidak padat. Tidak rusak sampai 3 hari dalam suhu kamar dan bisa tahan 15 hari dalam kulkas.
  3. Ikan berformalin: Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar, dan warna daging ikan putih bersih. Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar.
  4. Ikan asin berformalin: Bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidak dihinggapi lalat di area berlalat, tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25 derajat celsius.
  5. Bakso berformalin: Teksturnya sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar.
  6. Ayam berformalin: Teksturnya kencang, tidak disukai lalat, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar.

Ciri makanan mengandung boraks :
  1. Mie basah: Teksturnya kental, lebih mengilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus.
  2. Bakso: Teksturnya sangat kental, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging, tetapi lebih cenderung keputihan.
  3. Snack: Misalnya lontong, teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih, dan memberikan rasa getir.
  4. Kerupuk: Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.
Ciri makanan menggunakan pewarna rhodamin B dan methanyl yellow :
  1. Warnanya mencolok
  2. Cerah mengilap
  3. Warnanya tidak homogen (ada yang menggumpal)
  4. Ada sedikit rasa pahit
  5. Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya
  6. Warnanya nempel di kulit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...