Zat-Zat Kimia pada Makanan
yang
Berbahaya
Secara kasat
mata memang agak sulit untuk menentukan apakah produk pangan olahan yang
ditemukan mengandung bahan-bahan kimia berbahaya atau tidak. Apalagi bila
dosisnya sangat sedikit. Akan tetapi, apabila dosisnya cukup banyak, maka kita
bisa mengetahuinya dari penampilan luar yang nampak nyata (penampilan visual).
Berikut ini beberapa
zat zat kimia yang berbahaya yang sering digunakan pada makanan :
Sakarin pada makanan sering digunakan untuk pemanis buatan. Sakarin adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis, kira-kira 550 kali lebih manis dari pada gula biasa. Oleh karena itu ia sangat populer dipakai sebagai bahan pengganti gula.
Jika sakarin dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan efek rasa pahit, migran dan sakit kepala. Tidak hanya itu Sakarin juga merangsang terjadinya tumor pada bagian kandung kemih.
Sakarin sempat digunakan secara luas sebagai pemanis dalam produk makanan kemasan (minuman atau buah kalengan, permen karet, selai, dan permen), bahan suplemen (vitamin dan sejenisnya), obat-obatan, dan pasta gigi. Selain itu sakarin juga digunakan sebagai gula di restoran, industri roti, dan bahan kosmetik.
2. Siklamat
Siklamat adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan kira-kira 30 kali lebih mains dari pada gula tebu (dengan kadar siklamat kira-kira 0,17%). Penggunaan siklamat juga sama dengan sakarin yaitu sebagai pemanis buatan.
Mengkomsumsi siklamat secara berlebihan akan menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel serta bersifat Karsinogenik (pemicu Kanker)
Siklamat adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan kira-kira 30 kali lebih mains dari pada gula tebu (dengan kadar siklamat kira-kira 0,17%). Penggunaan siklamat juga sama dengan sakarin yaitu sebagai pemanis buatan.
Mengkomsumsi siklamat secara berlebihan akan menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel serta bersifat Karsinogenik (pemicu Kanker)